Senin, 17 November 2014

Pentingnya Kesadaran Tertib Berlalu Lintas Sejak Dini

Setiap hari ketika kita bekerja atau beraktifitas tentunya tidak bisa terhindar dari kebutuhan transportasi di jalan raya. Melonjaknya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebagai bentuk perkembangan jumlah penduduk dan kemajuan sarana transportasi tentunya akan memunculkan masalah baru, disamping memberikan dampak positif yaitu aktifitas manusia lebih cepat dan mudah.
Jumlah kendaraan yang bertambah tidak sebanding dengan peningkatan volume jalan raya sehingga setiap hari memunculkan masalah kemacetan di jalan. Tidak hanya macet yang kita jumpai tetapi munculnya kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat dari waktu ke waktu menandakan adanya masalah serius di negeri kita.
Setiap hari banyak nyawa melayang di Jalan raya yang disebabkan karena : Terlalu Padatnya volume kendaraan dan saling berrebut jalan, kurang disiplinnya pengguna jalan sehingga kurang menghormati pengguna jalan yang lain, tidak taat pada tata tertib berlalu lintas dan juga standar kendaraan yang digunakan tidak sesuai standar savety (keselamatan). Masalah ini tentunya tidak bisa kita atasi secara parsial (sebagian) tetapi harus di atasi secara komperhensif (menyeluruh).
Salah satu cara untuk mengatasi munculnya kecelakaan lalu lintas adalah dengan membangun mind set (pola pikir) bagi manusia indonesia (generasi muda) tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas. Kita sering lihat kecelakaan di Jalan disebabkan karena kecerobohan si pengendara kendaraan bermotor (Contoh : lampu sign kanan - beloknya kiri atau sebaliknya, menerobos lampu merah, menyalip di tikungan, menyebrang di jalur cepat, menngunakan kendaraan tanpa rem...dlll).
Masalah di atas barulah pada sisi pengguna jalan, sehingga sebenarnya ada cara efektif lain untuk mengatasi kecelakaan lalu lintas. Kita bicara dulu tentang kesadaran individu dalam hal ini.
Kesadaran tertib berlalu lintas harus di bangun sejak dini. Orang tua mestinya tidak melepaskan anaknya untuk mengemudi sepeda motor sebelum lulus uji SIM, apalagi mengendarai mobil (lebih mengerikan jika mengendara mobil modal nekad tanpa tahu tata tertibnya). Anak di bawah umur hendaknya tidak mengemudi sepeda motor terlebih di jalan raya. Seharusnya kedasaran untuk tidak mengendarai sepeda motor sebelum memenuhi syarat secara formal (sesuai aturan korlantas POLRI), harus di miliki anak-anak muda. 
Kecelakaan lalu lintas tentunya akan semakin menjadi masalah serius bagi bangsa kita terlebih jika jumlah kendaraan bertambah seiring dengan jumlah penduduk. Ditambah lagi dengan regulasi penjualan kendaraan bermotor di negeri kita yang tidak di batasi. Semua pihak harusnya menyadari bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi kebutuhan pokok bagi semuanya. Semua orang tua harusnya bisa mengkondisikan putra-putrinya dari dini untuk tidak melanggar tata tertib berlalu lintas, tapi apakah ini mungkin...Jawabannya adalah mungkin dan harus bisa. Kita sering membuat pemakluman dan memaklumi dan melumprahi sesuatu yang kelihatan dari sepele menjadi fatal (sadar atau tidak, sekarang itu terjadi). Nah sekarang yang terpenting adalah mampukah kita memulai dari diri kita dan keluarga kita agar mampu membentuk keluarga yang sadar untuk tertib berlalu lintas dan tidak mengendarai sepeda motor sebelum usia yang dipersyaratkan (tanpa alasan apapun).
Anak sekolah yang mengendarai sepeda motor dari hari ke hari sekarang semakin meningkta tajam, maka ini akan menjadi masalah serius. pertanyaannya apakah sekolah mampu menjadi lembaga yang mampu mencetak anak yang sadar tertib berlalu lintas? Jawabannya tentunya sulit tanpa ada dukungan orang tua, dan semua pihak. Sekolah tentunya harus mampu (itu ideal) karena dari sekolah anak-anak itu akan dewasa menjadi calon orang tua, namun jika sekolah saja tidak bisa dan banyak pemakluman (alasan biar cepet sampai sekolah) maka ini akan sangat mengerikan. 
Maka sekarang saatnya di sekolah perlu ada kampanye Tertib berlalu lintas dengan cara menerapkan kesadaran pada anak agar tidak bawa sepeda motor ke Sekolah tanpa memiliki SIM. Mampu ini diterapkan atau tidak maka butuh kerja sama semua pihak, termasuk di dalamnya orang tua siswa.
Semoga esok ada kebijakan yang membatasi jumlah kendaraan bermotor di negeri ini karena jika jumlahnya tidak terlalu banyak maka tidak akan ada kemaceta. Jalan raya juga akan awet...Mungkinkah itu...mungkin...asalkan semua pihak menyadarinya. Buktinya Jepang yang menjual kendaraan bermotor sendiri di negaranya tidak sepadat Indonesia...kenapa kita jadi tempat mereka menjual....mampukah kita mengatakan tidak pada konsumsi kendaraan bermotor secara berlebih..Maka tanyakan pada hati kita...
Wallahu A'lam Bissawab...

Bangsoy

Tidak ada komentar: