Selasa, 28 Maret 2023

Cara Melihat Pengumuman SNBP 2023 di Kemdikbud.go.id

Jadwal pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 dilaksanakan pada Selasa, 28 Maret 2023, mulai pukul 15.00 WIB. Kamu bisa mengecek hasilnya melalui link pengumuman SNBP 2022 dan situs resmi kemdikbud.go.id.

Pengumuman SNBP atau sebelumnya disebut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2023 memang tidak hanya lewat situs resmi Kemdikbud.

Kamu juga bisa melihatnya di website resmi PTN penyelenggara. Panitia SNPMB menyediakan 36 link mirror dari website Perguruan Tinggi Negeri atau PTN untuk pengumuman SNBP 2023.

Cara Melihat Pengumuman SNBP 2023 di Kemdikbud.go.id


1. Buka browser

2. Masuk ke https://pengumuman-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id

3. Login dengan nomor pendaftaran dan tanggal lahir.

4. Hasil pengumuman SNBP 2023 akan muncul

5. Jika lolos, akan ada keterangan bahwa kamu lolos. Begitu juga sebaliknya.

Sekadar catatan, siswa yang lolos SNBP 2023 harus segera melakukan daftar ulang atau registrasi ulang di perguruan tinggi negeri pilihannya.

Siswa yang sudah dinyatakan lolos SNBP 2023 tidak diperbolehkan mendaftar UTBK SNBT 2023.

Cara mengecek pengumuman SNBP 2023 dari link di atas cukup mudah.

Kamu tinggal menyalin alamat link dan menempelnya ke kolom URL browser. Setelahnya, lihat hasil pengumuman SNBP 2023 di masing-masing website.Demikian daftar link SNPB 2023 dan cara mengecek pengumuman SNBP 2023. 

Semoga kamu lolos ya. Bagi yang belum lolos tetap semangat ya.

Minggu, 05 Maret 2023

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI DAN XII (FASE F)

 A.        Rasional

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis. Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur) dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

 

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan secara umum memperkuat 2 (dua) kelompok elemen: (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan usaha dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan produk (barang/jasa). Kedua kelompok elemen tersebut melingkupi:

1.     kegiatan produksi (produk dan layanan jasa), yang dimulai dengan perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, distribusi dan layanan purna jual.

2.     kewirausahaan, meliputi peluang usaha, menyusun rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),  dan laporan keuangan.

 

Strategi utama pembelajaran yang digunakan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha secara produktif dan kreatif adalah:

1.   menetapkan target kompetensi minimal sesuai dengan elemen mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran.

2.   pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses pemecahan masalah dalam kegiatan berwirausaha dan atau melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan.

3.   mengaktualisasikan kompetensi dan mengekspresikan ketertarikan yang kuat (passion) dan visi dalam kegiatan projek dan/atau berwirausaha.

Mata pelajaran PKK melalui materi dan strategi pembelajarannya dirancang agar dapat menguatkan karakter dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam berbagai aspek di antaranya sebagai berikut:

1.   Ketuhanan

Berketuhanan peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui: (1) mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan berwirausaha, dengan memanfaatkan anugerah Nya berupa potensi diri, potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (2) memenuhi standar spesifikasi produk sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati konsumen; (3) menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen sesuai yang disepakati bersama konsumen; (4) melaksanakan kegiatan produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

2.      Mandiri

Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui kegiatan: (1) mempelajari Standar Prosedur Operasional (SPO) proses produksi; (2) penyusunan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) membuat desain produk; (4) penyusunan proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proses produksi; (5) melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan konsumen; (6) melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi produk; (7) mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rancangan, dan (8) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

3.      Bernalar kritis

Bernalar kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) mempelajari SPO kegiatan produksi; (2) penyusunan IK pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) penyusunan desain produk, dan (4) penyusunan proposal dan RAB produksi.

4.      Kreatif

Kreativitas dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) membuat desain produk; (2) penyusunan proposal dan RAB produksi; (3) pelaksanaan kegiatan produksi, terutama dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan produksi, dan (4) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

5.      Gotong royong

Perilaku bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara lain:  (1) membuat desain produk; (2) melaksanakan kegiatan menghasilkan produk/layanan jasa; (3) penyusunan proposal dan RAB produksi; (4) pelaksanaan kegiatan produksi, dan (5) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

6.      Berkebhinekaan Global

Perilaku berkebhinekaan global dibentuk melalui kegiatan antara lain: (1) kegiatan menyusun desain dan rancangan produk (barang/jasa), memanfaatkan potensi lokal, menggunakan standar proses dan produk internasional, dan (2) melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan mutu berkelanjutan.

 

B.       Tujuan

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi softskills dan hardskills melalui pengalaman nyata, yaitu:

1.   menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program/konsentrasi keahlian;

2.   membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang pasar baik secara individu maupun kelompok;

3.   membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/ didukung kemampuan softskills dan hardskills yang kuat dan seimbang.

 

C.       Karakteristik

Mata pelajaran PKK memiliki karakteristik antara lain:

1.  dikembangkan berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan pembaharuan/modifikasi (innovative), dan mencipta atau merancang sesuatu yang baru (inventive)  sesuai potensi internal SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;

2.    dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, untuk melakukan kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target yang ditetapkan adalah omzet per semester per peserta didik atau per kelompok peserta didik;

3.  menggunakan pendekatan projek melalui integrasi berbagai kompetensi dan kolaborasi peserta didik pada satu program keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk (barang/jasa) yang akan dihasilkan;

4.  diorganisasikan dalam sistem blok berdasarkan karakteristik projek;

5.  penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet yang ditetapkan.

Elemen-elemen dalam mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Elemen

Deskripsi

Kegiatan Produksi

Meliputi produksi dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa. Di dalamnya meliputi perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, serta distribusi dan layanan purna jual.

Kewirausahaan

Meliputi prediksi peluang usaha, rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.



D.       Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengaktualisasikan kompetensi-kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya dengan menghasilkan produk (barang dan/atau layanan jasa) yang sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu membangun usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian kejuruannya maupun usaha-usaha lainnya yang lebih sesuai dengan perkembangan pasar.

Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan adalah sebagai berikut.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Kegiatan Produksi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyusun rencana produksi meliputi menetapkan jenis dan jumlah produk, menetapkan desain/rancangan produk, menyusun proses kerja pembuatan prototipe/ contoh produk, dan menghitung biaya produksi.

Peserta didik mampu membuat produk mulai dari menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan strategi produksi, menetapkan kriteria standar/spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance).

Peserta didik mampu; membuat desain kemasan, melaksanakan pengemasan produk, membuat labelling.

Peserta didik mampu menentukan strategi distribusi dan memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan.

Kewirausahaan

Pada akhir fase F, peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, serta menetapkan jenis usaha.

Peserta didik mampu menyusun proposal usaha (business plan) yang meliputi perencanaan usaha, biaya produksi, break even point (BEP), dan return on investment (ROI).

Peserta didik mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar, menentukan harga produk, dan menentukan media yang digunakan untuk memasarkan produk.

Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), menjelaskan konsep HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI.

Pada akhir fase F, peserta didik mampu  menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

 

              

 

 

 

 

Catatan:

 

Strategi pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui strategi metode apprenticeship secara bertahap sebagai berikut.

Tahap 1:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian sederhana dari sebuah projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik dan/atau instruktur dari dunia kerja secara penuh.

Tahap 2:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis, menggunakan berbagai peralatan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan intensitas pendampingan dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja yang mulai berkurang.

Tahap 3:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang memerlukan kreativitas, mengkolaborasikan berbagai kompetensi yang dipelajari pada mata pelajaran lain, dengan sedikit supervisi dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja.

Tahap 4: peserta didik melaksanakan projek dan/atau berbisnis secara mandiri.

 

CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA

 CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian                : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa

Program Keahlian              : Teknik Elektronika

Mata Pelajaran                   : Dasar-dasar Teknik Elektronika

Waktu                                 : 216 Jam Pelajaran


 A.      Rasional

Dasar-dasar Teknik Elektronika adalah salah satu mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Teknik Elektronika, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan.

 

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Elektronika merupakan pondasi bagi peserta didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan teknologi manufaktur dan rekayasa pada fase berikutnya, dan merupakan dasar yang harus dimiliki sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan dalam mempelajari materi pelajaran pada pembelajaran konsentrasi di kelas XI dan XII program keahlian Teknik Elektronika yang antara lain meliputi: Teknik Audio Video, Teknik Elektronika Industri, Teknik Mekatronika, Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi, Instrumentasi Medik, Teknik Otomasi Industri, Teknik Instrumentasi Logam, Instrumentasi dan Otomasi Proses, Aviation Electronics, dan konsentrasi lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang teknik elektronika, meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital (computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan kemampuan dasar-dasar teknik elektronika akan membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.


B.      Tujuan

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Elektronika bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):

1.     Memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa elektronika;

2.     Memahami perkembangan teknologi, dunia kerja, dan isu-isu global terkait dunia industri manufaktur dan rekayasa elektronika;

3.     Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship),  serta  peluang  usaha  dalam  bidang  manufaktur  dan rekayasa elektronika;

4.     Memahami teknik dasar proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronika;

5.     Memahami gambar teknik elektronika;

6.     Memahami sifat komponen aktif dan pasif;

7.     Memahami mesin-mesin listrik, elektronika, dan instrumentasi.

 

C.       Karakteristik

Pada awal pembelajaran disampaikan kepada peserta didik bahwa perkembangan teknologi elektronika yang begitu pesat memegang peranan yang penting di semua bidang industri. Peserta didik dikenalkan dengan industri dan dunia kerja yang berkaitan dengan dasar-dasar teknik elektronika dan isu-isu penting dalam bidang manufaktur dan rekayasa, seperti optimasi otomasi dan pengendalian limbah. Peserta didik dikenalkan dengan jenis-jenis industri dan dunia kerja sebagai peluang untuk mengembangkan karir setelah lulus. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat dilaksanakan melalui:

1.     Pembelajaran di kelas;

2.     Pembelajaran di bengkel/workshop;

3.     Kegiatan pembelajaran berbasis projek sederhana;

4.     Interaksi dengan alumni, guru tamu dari industri/praktisi bidang elektronika untuk menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik;

5.     Kunjungan industri untuk mengenalkan dunia kerja yang sesungguhnya;

6.     Pencarian informasi melalui media digital.

Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek-aspek hard skills yang lebih spesifik.


Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non- tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Elektronika dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.

 

Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Elektronika memiliki elemen-elemen sebagai berikut.

Elemen

Deskripsi

Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa elektronika

Meliputi proses bisnis bidang manufaktur dan rekayasa elektronika secara menyeluruh pada berbagai industri, antara lain perancangan produk, mata rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronik, perawatan peralatan produksi, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global terkait dunia industri manufaktur dan rekayasa elektronika

Meliputi perkembangan proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronika, mulai dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Industri 4.0, teknik digitalisasi di industri, Product Life Cycle, isu pemanasan global, Waste Control, perubahan iklim dan aspek- aspek ketenagakerjaan.

Profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), serta peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika

Meliputi profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), serta peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa elektronikaserta dunia kerja di bidang industri manufaktur dan rekayasa elektronika, untuk membangun  vision  dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.

Teknik dasar proses produksi industri manufaktur dan rekayasa elektronika

Meliputi teknik dasar proses produksi melalui pengenalan dan praktik singkat yang terkait dengan seluruh proses produksi dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri elektronika, meliputi praktik merangkai komponen elektronika (soldering-desoldering), praktik pengukuran elektronika dan instrumentasi, karakteristik komponen elektronika analog dan digital, serta pengenalan elemen mesin-mesin listrik.


Elemen

Deskripsi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri

Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Penggunaan perkakas tangan

Meliputi jenis perkakas tangan, penggunaan, dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika.

Gambar teknik

Meliputi menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi termasuk pengenalan macam- macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Alat ukur listrik,

elektronika, dan instrumentasi

Meliputi jenis alat ukur, cara penggunaan,

penginterpretasian hasil pengukuran, dan perawatan alat ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Komponen elektronika aktif dan pasif

Meliputi komponen elektronika pasif dan aktif, membaca nilai komponen sesuai kodenya, mengenal hukum elektronika dasar (hukum Ohm - Kirchoff, dll).

Mesin-mesin listrik, elektronika, dan instrumentasi

Meliputi mesin-mesin listrik, peralatan elektronika, peralatan instrumentasi, serta komponen- komponen listrik dan elektronika.

Konsep dasar kelistrikan dan elektronika

Meliputi sistem bilangan, Aljabar Boole, teknik dasar listrik, teknik elektronika analog dan digital, rangkaian aplikasi elektronika dasar dan elektronika optik.

 

D.      Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E (Kelas X SMK), peserta didik mampu menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup, menggunakan perkakas tangan dan alat ukur, memahami konsep dasar komponen dan rangkaian elektronika, rangkaian listrik, dan instrumentasi.

 

Elemen

Capaian Pembelajaran

Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa elektronika

Pada akhir fase  E, peserta  didik mampu memahami proses bisnis bidang manufaktur dan rekayasa elektronika secara menyeluruh pada berbagai industri, antara lain perancangan produk, mata rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronik, perawatan peralatan produksi, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global terkait dunia industri manufaktur dan rekayasa elektronika

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami perkembangan proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronika, mulai dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Industri 4.0, teknik digitalisasi di industri, Product Life Cycle, isu pemanasan global, Waste Control, perubahan iklim dan aspek- aspek ketenagakerjaan.


Elemen

Capaian Pembelajaran

Profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), serta peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), serta peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa elektronikaserta dunia kerja di bidang industri manufaktur dan rekayasa elektronika, dalam membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.

Teknik dasar proses produksi industri manufaktur dan rekayasa elektronika

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami teknik dasar proses produksi melalui pengenalan dan praktik singkat yang terkait dengan seluruh proses produksi dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri elektronika, meliputi praktik merangkai komponen elektronika (soldering-desoldering), praktik pengukuran elektronika dan instrumentasi, karakteristik komponen elektronika analog dan digital, serta pengenalan elemen mesin-mesin listrik.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Penggunaan perkakas tangan

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis-jenis perkakas tangan, serta penggunaan dan pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika.

Gambar teknik elektronika

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik listrik, elektronika, dan instrumentasi termasuk pengenalan macam- macam peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Alat ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis-jenis alat ukur, cara penggunaan, penginterpretasian hasil pengukuran, dan perawatan alat ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Komponen elektronika aktif dan pasif

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami komponen elektronika pasif dan aktif, membaca nilai komponen sesuai kodenya, mengenal hukum elektronika dasar (hukum Ohm - Kirchoff, dll).

Mesin-mesin listrik, elektronika, dan instrumentasi

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami mesin-mesin listrik, peralatan elektronika, peralatan instrumentasi, serta komponen-komponen listrik dan elektronika.

Konsep dasar kelistrikan dan elektronika

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sistem bilangan, Aljabar Boole, teknik dasar listrik, teknik elektronika analog dan digital, rangkaian aplikasi elektronika dasar dan elektronika optik.

 

E.       Referensi

1.     Struktur Kurikulum oleh Direktorat PSMK.

2.     Kepmenakertrans Nomor KEP.153/MEN/VIII/2010 tentang SKKNI Sektor Jasa Industri Pemeliharaan dan Perbaikan Elektronika  Sub bidang Pemeliharaan dan Perbaikan Elektronika Rumah Tangga.

3.     Kepmenakertrans Nomor KEP. NO. 249 th 2009 tentang SKKNI Sektor Industri Radio, Televisi, Peralatan Komunikasi Perlengkapan Audio Video.

4.     Kepmenakertrans Nomor KEP. NO. 119 th 2009 tentang SKKNI Sektor Industri Migas Panas Bumi.