Senin, 04 Desember 2017

Struktur Program Assembly



Program sumber assembly
Program-sumber assembly (assembly source program) merupakan kumpulan dari baris-baris perintah yang ditulis dengan program penyunting-teks (text editor) sederhana, misalnya program EDIT.COM dalam DOS, atau program NOTEPAD dalam Windows. Kumpulan baris-printah tersebut biasanya disimpan ke dalam file dengan nama ekstensi *.ASM atau nama lain misalnya *.A51 dan lain sebagainya, tergantung pada program Assembler yang akan dipakai untuk mengolah program-sumber assembly tersebut.
Setiap baris-perintah merupakan sebuah perintah yang utuh, artinya sebuah perintah tidak mungkin dipecah menjadi lebih dari satu baris. Satu baris perintah bisa terdiri atas 4 bagian, bagian pertama dikenali sebagai label atau sering juga disebut sebagai symbol, bagian kedua dikenali sebagai kode operasi, bagian ketiga adalah operand dan bagian terakhir adalah komentar.
Antara bagian-bagian tersebut dipisahkan dengan sebuah spasi atau tabulator.
Bagian label
Label dipakai untuk memberi nama pada sebuah baris-perintah, agar bisa mudah menyebitnya dalam penulisan program. Label bisa ditulis apa saja asalkan diawali dengan huruf, biasa panjangnya tidak lebih dari 16 huruf. Huruf-huruf berikutnya boleh merupakan angka atau tanda titik dan tanda garis bawah. Kalau sebuah baris-perintah tidak memiliki bagian label, maka bagian ini boleh tidak ditulis namun spasi atau tabulator sebagai pemisah antara label dan bagian berikutnya mutlak tetap harus ditulis.
Dalam sebuah program sumber bisa terdapat banyak sekali label, tapi tidak boleh ada label yang kembar.
Sering sebuah baris-perintah hanya terdiri dari bagian label saja, baris demikian itu memang tidak bisa dikatakan sebagai baris-perintah yang sesungguhnya, tapi hanya sekedar memberi nama pada baris bersangkutan.
Bagian label sering disebut juga sebagai bagian symbol, hal ini terjadi kalau label tersebut tidak dipakai untuk menandai bagian program, melainkan dipakai untuk menandai bagian data.
Bagian kode operasi
Kode operasi (operation code atau sering disingkat sebagai OpCode) merupakan bagian perintah yang harus dikerjakan. Dalam hal ini dikenal dua macam kode operasi, yang pertama adalah kode-operasi untuk mengatur kerja mikroprosesor / mikrokontroler. Jenis kedua dipakai untuk mengatur kerja program assembler, sering dinamakan sebagai assembler directive.
Kode-operasi ditulis dalam bentuk mnemonic, yakni bentuk singkatan-singkatan yang relatip mudah diingat, misalnya adalah MOV, ACALL, RET dan lain sebagainya. Kode-operasi ini ditentukan oleh pabrik pembuat mikroprosesor/mikrokontroler, dengan demikian setiap prosesor mempunyai kode-operasi yang berlainan.
Kode-operasi berbentuk mnemonic tidak dikenal mikroprosesor/mikrokontroler, agar program yang ditulis dengan kode mnemonic bisa dipakai untuk mengendalikan prosesor, program semacam itu diterjemahkan menjadi program yang dibentuk dari kode-operasi kode-biner, yang dikenali oleh mikroprosesor/mikrokontroler.
Tugas penerjemahan tersebut dilakukan oleh program yang dinamakan sebagai Program Assembler.
Di luar kode-operasi yang ditentukan pabrik pembuat mikroprosesor/mikrokontroler, ada pula kode-operasi untuk mengatur kerja dari program assembler, misalnya dipakai untuk menentukan letak program dalam memori (ORG), dipakai untuk membentuk variabel (DS), membentuk tabel dan data konstan (DB, DW) dan lain sebagainya.
Bagian operand
Operand merupakan pelengkap bagian kode operasi, namun tidak semua kode operasi memerlukan operand, dengan demikian bisa terjadi sebuah baris perintah hanya terdiri dari kode operasi tanpa operand. Sebaliknya ada pula kode operasi yang perlu lebih dari satu operand, dalam hal ini antara operand satu dengan yang lain dipisahkan dengan tanda koma.
Bentuk operand sangat bervariasi, bisa berupa kode-kode yang dipakai untuk menyatakan Register dalam prosesor, bisa berupa nomor-memori (alamat memori) yang dinyatakan dengan bilangan atau pun nama label, bisa berupa data yang siap di-operasi-kan. Semuanya disesuaikan dengan keperluan dari kode-operasi.
Untuk membedakan operand yang berupa nomor-memori atau operand yang berupa data yang siap di-operasi-kan, dipakai tanda-tanda khusus atau cara penulisan yang berlainan.
Di samping itu operand bisa berupa persamaan matematis sederhana atau persamaan Boolean, dalam hal semacam ini program Assembler akan menghitung nilai dari persamaan-persamaan dalam operand, selanjutnya merubah hasil perhitungan tersebut ke kode biner yang dimengerti oleh prosesor. Jadi perhitungan di dalam operand dilakukan oleh program assembler bukan oleh prosesor!
Bagian komentar
Bagian komentar merupakan catatan-catatan penulis program, bagian ini meskipun tidak mutlak diperlukan tapi sangat membantu masalah dokumentasi. Membaca komentar-komentar pada setiap baris-perintah, dengan mudah bisa dimengerti maksud tujuan baris bersangkutan, hal ini sangat membantu orang lain yang membaca program.
Pemisah bagian komentar dengan bagian sebelumnya adalah tanda spasi atau tabulator, meskipun demikian huruf pertama dari komentar sering-sering berupa tanda titik-koma, merupakan tanda pemisah khusus untuk komentar.
Untuk keperluan dokumentasi yang intensip, sering-sering sebuah baris yang merupakan komentar saja, dalam hal ini huruf pertama dari baris bersangkutan adalah tanda titik-koma.
Pembahasan di atas diringkas dalam Gambar 1.

Gambar 1
Program-sumber assembly
Assembly Listing
Program-sumber assembly di atas, setelah selesai ditulis diserahkan ke program Assembler untuk diterjemahkan. Setiap prosesor mempunyai program assembler tersendiri, bahkan satu macam prosesor bisa memiliki beberapa macam program Assembler buatan pabrik perangkat lunak yang berlainan.
Hasil utama pengolahan program Assembler adalah program-obyek. Program-obyek ini bisa berupa sebuah file tersendiri, berisikan kode-kode yang siap dikirimkan ke memori-program mikroprosesor/mikrokontroler, tapi ada juga program-obyek yang disisipkan pada program-sumber assembly seperti terlihat dalam Assembly Listing di Gambar 2.
Bagian kanan Gambar 2 merupakan program-sumber Assembly karya asli penulis program, setelah diterjemahkan oleh program Assembler kode-kode yang dihasilkan berikut dengan nomor-nomor memori tempat penyimpanan kode-kode tadi, disisipkan pada bagian kiri setiap baris perintah, sehingga bentuk program ini tidak lagi dikatakan sebagai program-sumber assembly tapi dikatakan sebagai Assembly Listing.
Membaca Assembly Listing bisa memberikan gambaran yang lebih jelas bagi program yang ditulis, bagi pemula Assembly Listing memberi pengertian yang lebih mendalam tentang isi memori-program, sehingga bisa lebih dibayangkan bagaimana kerja dari sebuah program.


Gambar 2
Assembly Listing
Program Obyek format HEX
Selain Assembly Listing, hasil kerja program Asembler lainnya adalah program obyek yang dipakai untuk mengendalikan sebuah mikroprosesor/mikrokontroler, program obyek disimpan dalam file. Terdapat dua macam bentuk file penyimpan program obyek, yang pertama adalah file yang berisikan kode biner murni, dan yang satu lagi adalah file biner yang sudah diolah menjadi file teks.
File jenis pertama biasanya dinamakan sebagai binary object file, biasanya memakai ekstensi *.BIN. File semacam ini hanya berisikan angka-angka biner yang akan diisikan ke dalam memori tanpa informasi lain, sehingga selalu dianggap bahwa bahwa file tersebut berisikan kode-kode biner yang nantinya ditempatkan mulai dari memori nomor 0. Kalau ternyata kode-kode biner diisikan mulai dari memori nomor 8000h, maka mulai posisi 0 sampai 7FFFh akan diisi dengan bilangan biner 00h, baru setelah itu menyusul kode biner yang sesungguhnya. File semacam ini banyak dipakai untuk EPROM Programmer model lama.
File jenis kedua dinamakan Hexadecimal format object file, biasanya memakai ekstensi *.BIN . Data biner dirubah ke dalam bentuk heksadesimal dan yang disimpan ke dalam file adalah kode ASCII dari bilangan heksadesimal tersebut. Misalnya data biner 00111010, atau heksadesimal 3Ah, dituliskan ke dalam file menjai 33h (kode ASCIInya angka 3) dan 41h (kode ASCIInya huruf A). Dengan cara ini isi dari file tersebut bisa dengan mudah dibaca dengan program penyunting teks (text editor) biasa, bahkan bisa di-cetak di atas kertas seperti terlihat dalam Gambar 3, file semacam itu bisa dibaca dengan text editor biasa, misalnya EDIT.COM dalam DOS, atau NOTEPAD dalam Windows.
Dalam file format HEX semacam ini, selain disimpan data biner yang akan diisikan ke ROM, berisikan pula nomor-nomor memori tempat penyimpanan data biner tersebut. EPROM programer baru umumnya memakai format file obyek semacam ini.















Gambar 3
Program obyek format HEX
Format HEX dari Intel
Ada beberapa macam format untuk membentuk file program obyek dengan format HEX (Hexadecimal format object file), meskipun demikian hanya 2 yang banyak dipakai, yakni format buatan Motorola yang dinamakan sebagai format S19 dan format buatan Intel yang biasa disebut sebagai format HEX dari Intel.
Berikut ini adalah pembahasan file program obyek dengan format HEX dari Intel yang dipakai MCS51, format ini didefinisikan dalam artikel dari Intel dengan judul Hexadecimal Object File Format Specification (http://alds.stts.edu/appnote/#MCS51).

Gambar 4
Anatomi baris-baris dalam file format HEX
File program obyek dengan format HEX dari Intel berisikan baris-baris tulisan seperti terlihat dalam Gambar 4.
Setiap baris mengandung informasi tentang berapa banyak data dalam baris tersebut, alamat awal tempat penyimpanan data dalam baris tersebut, jenis baris dan sarana untuk memastikan kebenaran data yang dinamakan sebagai check sum. Dalam baris tersebut, setiap huruf (kecuali huruf pertama) mewakili satu bilangan heksa-desimal, dengan demikian setiap 2 huruf membentuk data satu byte yang terdiri dari 2 bilangan heksadesimal.
Rincian dari format tersebut sebagai berikut :
1. Huruf pertama dalam baris, selalu berisi tanda “:”, merupakan kode identitas yang menyatakan baris tersebut berisikan kode-kode biner yang disimpan dalam format HEX dari Intel.
2. Huruf ke-2 dan ke-3 dipakai untuk menyatakan banyaknya data dalam baris yang dinyatakan dengan 2 angka heksa-desimal, sehingga banyaknya data dalam 1 baris maksimal adalah 255 (atau heksa-demimal FF).
3. Huruf ke 4 sampai 7, merupakan 4 angka heksa-desimal yang dipakai untuk menyatakan alamat awal tempat penyimpanan kode-kode dalam baris teks bersangkutan.
4. Huruf 8 dan 9 dipakai untuk menyatakan jenis teks data. Nilai 00 dipakai untuk menyatakan baris tersebut berisikan data biasa, 01 menyatakan baris tersebut merupakan baris terakhir.
5. Huruf ke 10 dan seterusnya adalah data. Setiap 2 huruf mewakili data 1 byte, sehingga jumlah huruf pada bagian ini adalah dua kali banyaknya data yang disebut pada butir 2 di atas.
6. 2 huruf terakhir dalam baris merupakan check sum. Byte-byte yang disebut dalam butir 2 sampai 5 di atas dijumlahkan, hasil penjumlahan di-balik (inverted) sebagai bilangan check sum. (Hasil penjumlahan bisa menghasilkan nilai yang lebih besar dari 2 bilangan heksadesimal, namun hanya 2 bilangan heksa-desimal yang bobotnya terkecil yang dipakai).

Latihan Soal Mikrokontroller



Pilihlah jawaban A, B, C, D atau E yang benar dengan memberi tanda silang (X)!
1.     Dari potongan program tertulis DDRB = &B11111111, hal ini menunjukkan bahwa PORTB pada Mikro AVR berfungsi sebagai ......    
a.
Input
d.
Timer
b.
Output
e.
Counter
c.
Interup


2.     Memiliki fungsi digunakan untuk menyimpan data sementara pada program Bahasa C Mikrokontroller AVR adalah …..
a.
Variabel
d.
I/O
b.
Operand
e.
Op-code
c.
Mnemonic


3.     Aturan  pemberian  nama variable adalah Maksimum……
a.
16 Karakter
d.
8 Karakter
b.
24 Karakter
e.
40 Karakter
c.
32 Karakter


4.     Penulisan bilangan pada BASCOM-AVR berikut ini manakah yang benar……
a.
10101011
d.
10101010B
b.
B10101111
e.
&B10001111
c.
&10101110


5.     Pada mikrokontroller AVR bagian yang merupakan Port ADC ada pada Port ….
a.
P.A
d.
P.D
b.
P.B
e.
P.1
c.
P.C


6.     Sekumpulan  variabel  dengan  nama  dan  tipe  yang sama, yang berbeda indeks keanggotaannya disebut….
a.
Variabel
d.
Mnemonic
b.
Array
e.
O-Code
c.
Komentar


7.     Perintah untuk melaksanakan perintah secara berulang sesuai dengan jumlah yang ditentukan pada program BASCOM AVR adalah….
a.
DEFINT
d.
FOR -DO
b.
GO-TO
e.
CSEG
c.
FOR-NEXT


8.     Perintah  ini  untuk  melakukan  lompatan  ke  label  kemudian  melakukan serangkaian  instruksi  tanpa  harus  kembali  lagi,  sehingga  tidak  perlu  RETURN adalah ....
a.
DIM
d.
GO-TO
b.
DEFINT
e.
FOR-DO
c.
DO-LOOP


9.     Perintah  ini  untuk   melakukan  perulangan  terus  menerus  tanpa  henti (pengulangan  tak  berhingga)  selama  mikrokontroler-nya  masih  mendapatkan detak dan/atau catu daya adalah ....
a.
DIM
d.
GO-TO
b.
DEFINT
e.
DO-LOOP
c.
FOR-DO


10.  Fungsi WHILE – WEND pada BASCOM AVR digunakan  untuk  …….
a.
melakukan pengulangan selama kondisinya benar
b.
melakukan lompatan pada alamat tertentu
c.
melaksanakan perintah secara berulang
d.
melakukan  perulangan  terus  menerus  tanpa  henti
e.
melakukan  lompatan sebuah  subrutin
11.  Dalam sistem mikrokontroller AVR terdapat PORT untuk tegangan referensi pada ADC, port ini terletak pada Port …..
a.
30-31
d.
9 - 10
b.
31-32
e.
10-11
c.
29-30


12.  Dari potongan program berikut ini manakah yang menunjukkan library jenis mikrokontroller…
$regfile = "m8535.dat"
$crystal = 11059200
DDRB = &B11111111
Do
   Portb = &B11111110                                      
   Wait 1
   Portb = &B11111101
      Wait 1
   Portb = &B11111011
      Wait 1
a.
30-31
d.
Portb = &B11111110
b.
$crystal = 11059200
e.
Wait 1
c.
$regfile = "m8535.dat"


13.  Bilangan O pada potongan program yang tertulis Portb = &B11111110 merupakan …..
a.
HSB
d.
LSB
b.
NSB
e.
MSB
c.
CSB


14.  Pada program BASCOM AVR untuk mengaktifkan seven segment tertulis program berikut :
If   PINB.1 = 0 Then                                      
      PORTA = &B10100100
   End If
Maka angka yang akan muncul pada seven segment common anoda adalah angka …..
a.
0
d.
4
b.
1
e.
2
c.
3


15.  Jika suatu port mikro AVR difungsikan sebagai input maka port tersebut harus disetting dengan nilai ….. 
a.
11111111
d.
01010101
b.
00000000
e.
11110000
c.
10101010


16.  Dari potongan program berikut ini manakah penulisan program yang salah ……
$regfile = "m8535.dat"
$crystal = 12000000
'------------------------ Konfigurasi
Ddra = &B11111111                                          
Ddrb = &B00000000                                          
Portb = B11111111   
a.
$regfile = "m8535.dat"
d.
Ddra = &B11111111
b.
Ddrb = &B00000000                                          
e.
$crystal = 12000000
c.
Portb = B11111111


17.  Pada kontrol berbasis Mikrokontroller untuk mengendalikan system Lampu Lalu lintas tertulis dalam potongan program BASCOM AVR sebagai berikut :
Do                                                         
   Porta = &B11110011
   Portc = &B11110110
      Wait 5
Jika lampu yang dipakai menggunakan system Common Anoda maka Pada Port A pada baris 2 akan diperoleh hasil tampilan lampu ....
a.
off-off-off-off-on-on-off-off
d.
off-on-off-on-on-off-on-off
b.
on-off-on-off-on-off-off-on
e.
off-off-on-off-off-on-off-on
c.
on-off-off-off-off-on-off-on


18.  Pada kontrol berbasis Mikrokontroller untuk mengendalikan system Lampu Lalu lintas tertulis dalam potongan program BASCOM AVR sebagai berikut :
Do                                                         
   Porta = &B11110101
   Portc = &B11110110
      Wait 2      
Jika lampu yang dipakai menggunakan system Common Katoda maka Pada Port C pada baris 3 akan diperoleh hasil tampilan lampu ....
a.
off-off-off-off-on-on-off-off
d.
off-off-off-off-on-off-ff-on
b.
on-off-on-off-on-off-off-on
e.
on-on-on-on-off-on-on-off
c.
on-off-off-off-off-on-off-on


19.  Pada saat mendownload program yang dibuat dengan BASCOM AVR sebelum diupload ke dalam IC target maka terlebih dahulu file BASCOM untuk dilakukan compile agar file tersebut berbentuk ….  
a.
Bas
d.
hex
b.
dbg
e.
ost
c.
cfg


20.    Untuk mendownload IC Mikro AVR Atmega8538 maka dibutuhkan alat berupa downloader ISP AVR USB, program ini memanfaatkan jalur ISP yang ada pada ….  
a.
Port C
d.
Port D
b.
Port A
e.
Port Reset
c.
Port B




21.     Pada sistem display seven segment yang menggabungkan polaritas negatif pada tiap segment katodanya disebut sebagai ...
a.
Common Base
d.
Common Catoda
b.
Common Negatif
e.
Common Anoda
c.
Common Positif


22.     Untuk menampilkan angka 9 pada seven segment yang menggunakan common katoda maka kombinasi inputnya adalah...
a.
11110110
d.
10101110
b.
11111001
e.
11111010
c.
00001001


23.     Dalam sistem aplikasi mikrokontroller bahasa pemrograman yang digunakan adalah ....
a.
Bahasa Assembly
d.
Turbo Pascal
b.
Turbo Basic
e.
Visual Basic
c.
C++


24.     Dalam sistem aplikasi mikrokontroller dengan aplikasi komputer, diperlukan interface yang berfungsi untuk mentransfer program dari komputer ke IC, alat ini disebut ....
a.
Interfacer IC
d.
Filter IC
b.
Adapter IC
e.
Reader IC
c.
Writer IC


25.     Perintah ORG pada susunan software assembly biasaya berfungsi untuk  .....
a.
Mengakhiri program assembly
d.
Memindahkan data
b.
Mengawali program assembly
e.
Membersihkan data pada alamat tertentu
c.
Membuat waktu tunda


26.     Dalam bahasa assembly untuk untuk mensetting bit pada alamat tertentu maka digunakan perintah ….
a.
SETB
d.
DJNZ
b.
SJMP
e.
ORG
c.
LJMP


27.     Untuk memindahkan data pada alamat tertentu digunakan perintah ....
a.
MOVC
d.
LJMP
b.
MOV
e.
DJNZ
c.
MOVX


     

28.     Pada  tahun  1977  Intel  memperkenalkan  mikroprosesor  8-bit  yang  diberi merek  dagang  Intel 
a.
8085
d.
8000
b.
8008
e.
8005
c.
8080


29.     Mikroprosesor pertama oleh Intel (1971) yaitu mikroprosesor Intel 4004 yang merupakan  prosesor…..
a.
4 Bit
d.
32 Bit
b.
8 Bit
e.
16 Bit
c.
64 Bit


30.   Pada 1973 Intel memperkenalkan mikroprosesor 8-bit modern pertama Intel seri ….
a.
8085
d.
8000
b.
8008
e.
8005
c.
8080


31     Z80  merupakan  prosesor  8-bit  mikroprosesor  yang  dirilis  bulan  Juli  tahun 1976 dengan kecepatan clock …..
a.
2,4 Mhz
d.
2,3 Mhz
b.
2,5 Mhz
e.
2,0 Mhz
c.
2,2 Mhz


32.     Pada  tahun  1972 Intel mengeluarkan mikroprosesor  dengan  tipe  mikroprosesor….
a.
8085
d.
8000
b.
8008
e.
8005
c.
8080






33     Pada tahun 1983 Sebuah  prosesor  Intel  80386  mulai  digunakan  dalam  sistem  komputer, prosesor  ini  dibangun  dengan  memanfaatkan  sejumlah  …..
a.
275.000 Transistor
d.
285.000 Transistor
.b.
265.000 Transistor
e.
295.000 Transistor
c.
245.000 Transistor


34.     Catu daya yang digunakan pada mikroprosessor adalah  ......
a.
5 Volt
d.
9 Volt
b.
6 Volt
e.
10 Volt
c.
7 Volt


35.     IC regulator yang dipasang untuk catu daya pada mikroprosessor adalah ....
a.
7806
d.
7808
b.
7809
e.
7804
c.
7805


36.     Tegangan kerja pada transistot-transistor Logic (TTL) pada mikroprosessor sebesar ….
a.
6 Volt
d.
12 Volt
b.
5 Volt
e.
25 Volt
c.
7 Volt


37.   Sebuah IC regulator dengan code 7909, berapa tegangan outputnya ….
a.
5 Volt
d.
9 Volt
b.
6 Volt
e.
10 Volt
c.
7 Volt


38.  Gerbang logika yang memiliki output selalu berlogik 1 jika semua inputnya berlogik 1 adalah gerbang .
a.
OR
d.
AND
b.
NOT
e.
NOR
c.
NAND


         












39.  Jika sebuah flip-flop S dan R masing-masing diberi logika 1 maka akan ada ......
a.                                                                        
Perubahan pada keluaran Q dan  Q
d.
Pengamanan SR
b.
Pengalamatan pada setiap data
e.
Penentuan alur kerja Q dan Q
c.
Tidak ada perubahan pada keluaran Q dan  Q


40.  Mikroprosesor berkomunikasi dengan unit memori, unit I/O menggunakan …..
a.
ROM
d.
Bus
b.
RAM
e.
Register
c.
Processsor


15.Bagian dari Sistim Mikroprosesor yang mengatur denyut kerja MPU adalah …
a.
Bus
d.
Trigger
b.
Flow Chart
e.
Register
c.
Clock


16.  Rangkaian digital yang memiliki fungsi sebagai penjumlah biner disebut …..
a.
Subtractor
d.
Encoder
b.
Decoder
e.
Adder
c.
Assembler


17.  Intruksi pada mikroprosesor untuk memberikan  nilai  terntu  ke program counter adalah …
a.
DJNZ
d.
JUMP
b.
LJMP
e.
CLR
c.
SJMP


18. Cara yang sangat sederhana untuk menunjukkan aliran proses sebuah program disebut ….
a.
Sistem Chart
d.
Picture Chart
b.
Flow Chart
e.
Desaign Chart
c.
Draft Chart


19.Berikut ini yang bukan langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan program komputer menurut Douglas adalah ....
a.
Pendefinisian permasalahan
d.
Representasi kerja program
b.
Penemuan instruksi-instruksi yang benar
e.
Eksekusi Program
c.
Penulisan program


20.  Bagian mikroprosessor yang berfungsi sebagai pengendali sistem adalah…..
a.
MPU
d.
Processor
b.
ROM
e.
RWM
c.
RAM


21.  Mikroprosessor Z-80 port D0–D7 adalah bus 8 bit dua arah yang digunakan sebagai ….
a.
Saluran alamat
d.
Saluran input
b.
Saluran data
e.
Saluran akses
c.
Saluran memori


22. Berikut ini manakah yang merupakan bagian dari MPU dari sebuah mikroprosessor ….
a.
CU, RU, Regisiter
d.
CU, ALU, Bus
b.
CU, ALU, RU
e.
Register, RU, Bus
c.
ALU,RU, Bus


23.  Seperangkat bit pengendali yang berfungsi mengatur penyerempakan memori, Penyerempakan I/O, Penjadualan MPU, Interupsi, DMA , Pembentuk Clock, dan Reset adalah ....    
a.
Bus Alamat
d.
Bus Data
b.
Bus System
e.
Bus kendali
c.
Bus Akses


24.  Bagian mikroprosessor yang berfungsi sebagai pengalihan data dengan menggunakan perintah MOV, atau LOAD, EXCHANGE, PUSH, dan POP adalah…..
a.
MPU
d.
Processor
b.
ROM
e.
RWM
c.
RAM


25.  Pada mikroprosessor Z-80 port A0–A15 adalah bus 16 bit satu arah yang digunakan sebagai …..
a.
Saluran data
d.
Saluran input
b.
Saluran Alamat
e.
Saluran akses
c.
Saluran memori


26.  Ciri khas bus data ditinjau dari sisi memori ROM adalah ....
a.
Dua arah
d.
Satu arah dan three-state
b.
Tiga keadaan
e.
Semua benar
c.
Dua arah dan three-state

27.  Mikroposesor terdiri dari…
a.
ALU, CU dan Hardisk
d.
Mainboard, Prosesor dan Memori
b.
CU, Register dan DDR
e.
CU, Register dan Cache memori
c.
ALU, CU dan Register

28.  Pada 8085 Mikroprosesor memiliki …
a.
75 intruksi
d.
47 intruksi
b.
57 intruksi
e.
54 intruksi
c.
74    intruksi

29.   Pada MC6800 Mikroprosesor memiliki …
a.
2 akumulator
d.
4 akumulator
b.
1 akumulator
e.
5 akumulator
c.
3 akumulator

30.  Pada 8085 Mikroprosesor memiliki …
a.
2 akumulator
d.
5 akumulator
b.
3 akumulator
e.
1 akumulator
c.
4 akumulator