Rabu, 30 Oktober 2019

Launching Sekolah Ramah Anak di SMKN 1 Ampelgading


Pada Tanggal 23 Oktober 2019 telah dideklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMK Negeri 1 Ampelgading sebagai komitmen untuk memberikan perlindungan pada diri peserta didik sebagai anak di sekolah dengan mengutamakan hak-hak anak yang meliputi hak hidup, hak tumbuh berkembang,hak perlindungan, dan hak mendapat pendidikan. Peserta didik sebagai anak harus terlindungi menjadi manusia yang membutuhkan pendidikan secara manusiawi. 

Pada kegiatan ini dilakukan Upacara dan Pembacaan Ikrar Sekolah Ramah Anak yang diikuti oleh seluruh komponen sekolah yang ada di SMK Negeri 1 Ampelgading. Ikrar dibacakan oleh Bapak Ibu Guru, Staf Karyawan, komite sekolah. dan orang tua siswa. Ikrar ini sebagai wujud komitmen bersama dalam menciptakan Sekolah Ramah Anak di SMK Negeri 1 Ampelgading agar menjadi sekolah yang menyenangkan serta nyaman bagi siswa. Kegiatan deklarasi ini dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII yaitu oleh Bapak  Dr. Sadimin, S.Pd., S.Sos., S.Ipem., M.Eng.

Dalam Sambutannya  Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII mengharapakan agar di SMKN 1 Ampelgading menjadi sekolah yang menyenangkan serta nyaman untuk belajar bagi siswa.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII 
(Bapak  Dr. Sadimin, S.Pd., S.Sos., S.Ipem., M.Eng.)

Dalam kegiatan Deklarasi Sekolah Ramah Anak di SMKN 1 Ampelgading juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Ampelgading. Setelah upacara dan pembacaan Ikrar Sekolah Ramah Anak dilanjutkan penandatanganan Deklarasi Sekolah Ramah Anak di SMKN 1 Ampelgading.






Dalam usaha mewujudkan Sekolah Ramah Anak perlu didukung oleh berbagai pihak antara lain keluarga dan masyarakat yang sebenarnya merupakan pusat pendidikan terdekat anak. Lingkungan yang mendukung, melindungi memberi rasa aman dan nyaman bagi anak akan sangat membantu proses mencari jati diri. Kebiasaan anak memiliki kecenderungan meniru, mencoba dan mencari pengakuan akan eksistensinya pada lingkungan tempat mereka tinggal.

Ditulis oleh : Bangsholeh

1 komentar:

Unknown mengatakan...

tahapan teknisnya seperti gimana bang,..yg sering program di indonesia hanya retrorika semata, yg susah dilakukan di lapangan, tidak ada panduan (handbook) yg mengarahkan si pelaku untuk berpartisipasi serta mensukseskannya,...kita sering terjebak dlm retrorika dan euforia sesa'at, tanpa konsistensi dan keniatan serius utk mewujudkannya...