Soldering Jika berdiri sendiri, suatu komponen elektronika
mungkin tidak akan berfungsi. Agar komponen-komponen tersebut memiliki fungsi,
setiap komponen harus dirangkai menjadi sebuah rangkaian sistem elektronika
pada papan sirkuit. Proses menghubungkan komponen-komponen elektronika dengan papan
sirkuit (PCB) disebut kegiatan menyolder (soldering). Pada industri manufaktur,
proses soldering dilakukan secara otomatis menggunakan mesin solder otomatis.
Namun, pada keadaan tertentu dilakukan juga penyolderan secara manual.
Proses penyolderan
dapat memengaruhi baik-buruknya fungsi antarkomponen. Hal ini terjadi karena
adanya koneksi yang buruk antara komponen dengan sirkuit PCB. Pada proses
soldering menggunakan mesin, hasil yang dicapai lebih baik dibandingkan dengan
soldering manual. Pada soldering menggunakan mesin, terlebih dahulu dilakukan
proses setting pada mesin, baik kecepatannya maupun suhu yang pas untuk proses
tersebut. Pada proses soldering manual, kalian harus lebih berhati-hati pada
saat melakukannya. Jika suhu solder terlalu tinggi, hal tersebut akan merusak
komponen-komponen elektronik yang tidak tahan suhu tinggi. Jika suhu terlalu
rendah, hasil penyolderannya menjadi kurang baik. Ada beberapa jenis solder
dengan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya:
a. Solder Biasa Solder biasa yaitu
solder yang umum digunakan dan banyak ditemui di pasaran. Solder jenis ini
memiliki fungsi yang sederhana yaitu menyambungkan komponen dengan PCB. Secara
umum, spesikasi solder jenis ini dapat dibedakan berdasarkan besar dayanya,
misalnya 40 Watt, 60 Watt, 80 Watt, dan lain-lain.
b. Solder dengan Pengontrol Suhu, Solder
dengan pengontrol suhu memiliki kemampuan dalam mengontrol suhu, sehingga suhu
akan stabil dan konstan dalam pemakaian yang cukup lama. Solder jenis ini
memiliki batasan terperatur antara 200–480°C.
c. Solder Uap (Hot Air) Solder uap
adalah solder yang proses pemanasannya menggunakan embusan angin panas yang
dihasilkan oleh elemen pemanas pada perangkat soldernya. Pada solder uap ada dua
pengaturan, yaitu pengaturan kemampuan panas yang dikeluarkan oleh mata solder
dan pengaturan tekanan uap panas yang dikeluarkan atau diembuskan pada mata solder.
Solder jenis ini beroperasi ada suhu 100–500°C.
Pada saat
menyolder, kalian hendaknya memperhatikan keselamatan kerja sebagai berikut:
a. Gunakanlah kacamata pelindung
untuk melindungi mata dari asap solder.
b. Lakukan penyolderan di tempat
yang berventilasi baik. Jika tidak, pasang pengisap asap/kipas untuk membuang
asap.
c. Setelah menggunakan solder atau
saat solder sedang tidak digunakan, hendaknya disimpan pada stan solder.
d. Penyolderan lebih baik
dilakukan di tempat yang berventilasi baik atau menggunakan alat pengisap asap.
e. Cuci tangan setelah selesai
melakukan pekerjaan solder.
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar