Kamis, 09 Februari 2023

Alarm Kebakaran dengan sensor Api dan Asap

Arduino membaca sensor gas MQ-2 dan sensor Api. Jika salah satu sensor membaca adanya kebakaran maka secara otomatis .Alarm akan berbunyi dan secra otomatis keran membuka.
Flame Sensor adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760nm – 1100nm
Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu -25 derajat -85 derajat.

Sensor api ini biasa digunakan pada ruangan di perkantokan, apartemen, atau perhotelan. Namun, sering juga digunakan dalam pertandingan robot. Fungsi sensor ini adalah sebagai mata dari robot untuk mendeteksi nyala api. Diharapkan dengan meletakkan sensor api sebagai mata, robot dapat menemukan posisi lilin yang menyala.

Sensor api ini memiliki manfaat yang cukup besar. Salah satu diantaranya adalah mampu meminimalisasi adanya false alarm atau alarm palsu sebagai sebuah tanda akan terjadinya kebakaran. Sensor ini dirancang khusus untuk menemukan penyerapan cahaya pada gelombang tertentu.

Jenis Dan Cara Kerja Sensor Api

Secara umum, prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik. Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared. Siap yang dapat mendeteksi ini sebaga sebuah kebakaran? Tentunya ultraviolet yang terkandung dalam sensor api.

Selanjutnya, sensor api terbagi menjadi 4 jenis, diantaranya adalah UV Flame Detektor, UV/IR Flame Detector, Multi-Spectrum IR Flame Detector (MSIR), dan Visual Imaging Detector. Berikut ini penjelasan dan cara kerja sensor api jenis-jenis tersebut.

  1. UV Flame Detektor

Sensor api ini menggunakan teknologi ultraviolet sehingga mampu menanggapi radiasi spectral antara 180 nanometer sampai dengan 260 nanometer. Tingkat sensivitas dan respon ultraviolet termasuk baik dan cepat dalam kisaran 0 sampai 50 kaki. Sensor jenis ini sangat sensitif terhadap hal-hal yang bermuatan listrik seperti lampu halogen, busur pengelasan dan petir.

  1. UV/IR Flame Detektor

Sensor api ini merupakan sensor api yang menggabungkan atau mengintegrasikan sensor optik ultraviolet ke dalam sensor infrared. Pengintegrasian dual band ini diharapkan dapat membuat detektor ini jauh lebih sensitif terhadap radiasi yang bersifat ultraviolet maupun infrared yang dipancarkan oleh percikan api.

Selain itu, teknologi ini juga memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi dengan respon yang jauh lebih baik dari teknologi yang sebelumnya. Oleh karena itulah, selain cocok diletakkan di dalam ruangan, teknologi ini juga cocok dipakai di luar ruangan yang bersifat terbuka.

  1. Multi-Spectrum IR Flame Detektor (MSIR)

Cara kerja sensor api jenis ini dibuat lebih canggih lagi dari jenis sebelumnya karena mampu memanfaatkan daerah spectral infrared secara maksimal untuk mendeteksi radiasi sumber api. Teknologi Multi-Spectrum IR Flame Detektor (MSIR) ini memiliki sensitivitas yang tinggi karena mampu menjangkau radiasi sumber api hingga 200 kaki dari sumber percikan api, baik indoor atau outdoor.

Selain itu, teknologi ini juga memiliki kekebalan yang tinggi terhadap radiasi yang berasal dari infrared. Radiasi ini dapat muncul karena adanya sengatan listrik, adanya percikan api, muatan listrik dan juga pemicu kebakaran yang lainnya seperti material yang bersifat panas.

  1. Visual Flame Imaging Detektor

Cara kerja sensor api Visual Flame Imaging ini tergolong lebih canggih dibandingkan dengan tiga teknologi sebelumnya. Mengapa demikian? Hali ini dikarenakan 3 hal berikut ini.

  • Pertama, teknologi ini menggunakan beberapa perangkat CCD. Perangkat CCD biasa digunakan dalam kamera sirkuit tertutup.
  • Kedua, teknologi ini menggunakan algoritma sebagai pendeteksi dini untuk menentukan letak percikan api sebagai penyebab kebakaran. Fungsi algoritma adalah menganalisis bentuk dan perkembangan api berdasarkan video yang diperoleh dari komponen CCD. Hasil analisis inilah yang akan menentukan, betul tidaknya sebuah kebakaran.
  • Ketiga, teknologi ini tidak mendeteksi adanya kebakaran melalui radiasi panas, muatan listrik, cahaya api atau sejenisnya seperti pada ketiga teknologi sebelumnya. oleh karena itulah, sensor api visual flame imaging detektor sangat cocok digunakan pada ruangan yang didalamnya terdapat aktivitas pembakaran. Tentunya, agar tidak terjadi alarm palsu.

Diagram Blok:

Schematics


Coding :

//Projek : Alarm Kebakaran dengan sensor Api dan Asap 
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
float MQ2;
float sensorApi;
int adc;
byte kedip;

byte keluar;
void setup(){
pinMode(8,OUTPUT);
digitalWrite(8,LOW);
pinMode(9,OUTPUT);
digitalWrite(9,LOW);
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("Alarm kebakaran ");
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.print(" Tunggu sensor");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" siap...");
delay(2000);
do{
adc=(analogRead(A0));
MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);
}
while(MQ2 > 1.5);
lcd.clear();
}
void loop(){
adc=(analogRead(A0));
MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);
adc=(analogRead(A1));
sensorApi = adc * (5.0 / 1023.0);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Api :");
lcd.print(sensorApi);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Asap:");
lcd.print(MQ2);
lcd.print(" ");
if (MQ2 > 1.2 || sensorApi<3){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Ada kebakaran");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("AlarmON ValveON");
digitalWrite(8,HIGH);
digitalWrite(9,HIGH);
delay(1000);
keluar=1;

do{
adc=(analogRead(A0));
MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);
adc=(analogRead(A1));
sensorApi = adc * (5.0 / 1023.0);
if(sensorApi>4 && MQ2<1)keluar=0;
}
while(keluar);
digitalWrite(8,LOW);
digitalWrite(9,LOW);
lcd.clear();
}
delay(100);
}


Jalannya Alat :
  • Koneksikan antara sistem Arduino dengan peripheral lain seperti pada rangkaian (skematik).
  • Pasang power supply (adaptor 9 V) dan hidupkan (colokkan ke sumber PLN 220V)sehingga lampu LED indikator nyala, LCD juga nyala.
  • Pasang juga power supply untuk Elektreic valve-nya.
  • Tampilan pertama:
  • Berikutnya tunggu sampai sensor MQ-2 siap.

  • Selanjutnya jika sensor sudah siap maka tampilan pada LCD menampilkan hasil pembacaan sensor.
  • Saat sensor membaca ada api atau asap maka alarm berbunyi dan valve membuka.
  • Selanjutnya jika sensor sudah tidak membaca adanya asap maupun api maka alarm dan valve mati lagi.




Tidak ada komentar: