A.
Rasional
Mata
pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) merupakan wahana pembelajaran
bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk
mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan
pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis.
Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta didik untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur)
dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Mata pelajaran
Projek Kreatif dan Kewirausahaan secara umum memperkuat 2 (dua) kelompok
elemen: (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam
membuat perencanaan usaha dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan
untuk mengembangkan produk (barang/jasa). Kedua kelompok elemen tersebut
melingkupi:
1.
kegiatan produksi
(produk dan layanan jasa), yang dimulai dengan perencanaan produk, pembuatan
produk, pengemasan produk, distribusi dan layanan purna jual.
2.
kewirausahaan,
meliputi peluang usaha, menyusun rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI), dan laporan keuangan.
Strategi utama
pembelajaran yang digunakan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu
berwirausaha secara produktif dan kreatif adalah:
1.
menetapkan
target kompetensi minimal sesuai dengan elemen mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran.
2.
pembelajaran
menggunakan pendekatan Project Based
Learning untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses pemecahan masalah dalam
kegiatan berwirausaha dan atau melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan
produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan.
3.
mengaktualisasikan
kompetensi dan mengekspresikan ketertarikan yang kuat (passion) dan visi dalam kegiatan projek dan/atau berwirausaha.
Mata
pelajaran PKK melalui materi dan strategi pembelajarannya dirancang agar dapat
menguatkan karakter dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam berbagai aspek di
antaranya sebagai berikut:
1.
Ketuhanan
Berketuhanan
peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui: (1)
mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan berwirausaha, dengan
memanfaatkan anugerah Nya berupa potensi diri, potensi yang ada di lingkungan
internal dan eksternal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (2) memenuhi standar
spesifikasi produk sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati konsumen; (3)
menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen sesuai yang disepakati bersama
konsumen; (4) melaksanakan kegiatan produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan, agar kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh generasi
mendatang.
2. Mandiri
Kemandirian
peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui kegiatan: (1)
mempelajari Standar Prosedur Operasional (SPO) proses produksi; (2) penyusunan
Instruksi Kerja (IK) pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) membuat
desain produk; (4) penyusunan proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proses
produksi; (5) melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan konsumen; (6) melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi
produk; (7) mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rancangan, dan
(8) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
3. Bernalar
kritis
Bernalar
kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) mempelajari
SPO kegiatan produksi; (2) penyusunan IK pekerjaan terkait dengan proses
produksi; (3) penyusunan desain produk, dan (4) penyusunan proposal dan RAB
produksi.
4. Kreatif
Kreativitas
dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) membuat desain produk; (2)
penyusunan proposal dan RAB produksi; (3) pelaksanaan kegiatan produksi,
terutama dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan produksi, dan (4)
melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
5. Gotong
royong
Perilaku
bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) membuat desain produk; (2) melaksanakan
kegiatan menghasilkan produk/layanan jasa; (3) penyusunan proposal dan RAB
produksi; (4) pelaksanaan kegiatan produksi, dan (5) melakukan peningkatan
berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
6. Berkebhinekaan
Global
Perilaku
berkebhinekaan global dibentuk melalui kegiatan antara lain: (1) kegiatan
menyusun desain dan rancangan produk (barang/jasa), memanfaatkan potensi lokal,
menggunakan standar proses dan produk internasional, dan (2) melaksanakan
tindak lanjut untuk meningkatkan mutu berkelanjutan.
B.
Tujuan
Mata pelajaran
Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) bertujuan membentuk dan
menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi softskills dan hardskills melalui pengalaman nyata, yaitu:
1.
menghasilkan
produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program/konsentrasi
keahlian;
2.
membentuk pelaku
bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang pasar baik secara
individu maupun kelompok;
3.
membentuk profil
lulusan SMK yang profesional dilandasi/ didukung kemampuan softskills dan hardskills
yang kuat dan seimbang.
C.
Karakteristik
Mata pelajaran PKK memiliki
karakteristik antara lain:
1. dikembangkan
berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan
pembaharuan/modifikasi (innovative),
dan mencipta atau merancang sesuatu yang baru (inventive) sesuai potensi
internal SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;
2. dikembangkan
dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK,
untuk melakukan kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring
diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target yang ditetapkan
adalah omzet per semester per peserta didik atau per kelompok peserta didik;
3. menggunakan
pendekatan projek melalui integrasi berbagai kompetensi dan kolaborasi peserta
didik pada satu program keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk
(barang/jasa) yang akan dihasilkan;
4. diorganisasikan
dalam sistem blok berdasarkan karakteristik projek;
5. penilaian
hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian spesifikasi produk
(barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet yang ditetapkan.
Elemen-elemen
dalam mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
Elemen
|
Deskripsi
|
Kegiatan Produksi
|
Meliputi
produksi dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa. Di dalamnya meliputi
perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, serta distribusi dan
layanan purna jual.
|
Kewirausahaan
|
Meliputi prediksi peluang usaha,
rencana usaha (business plan),
pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.
|
D.
Capaian
Pembelajaran
Pada
akhir fase F, peserta didik mampu mengaktualisasikan kompetensi-kompetensi
konsentrasi keahlian yang dipelajarinya dengan menghasilkan produk (barang
dan/atau layanan jasa) yang sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu
membangun usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang
yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian kejuruannya maupun
usaha-usaha lainnya yang lebih sesuai dengan perkembangan pasar.
Capaian
pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan
adalah sebagai berikut.
Elemen
|
Capaian Pembelajaran
|
Kegiatan
Produksi
|
Pada
akhir fase F, peserta didik mampu menyusun rencana produksi meliputi
menetapkan jenis dan jumlah produk, menetapkan desain/rancangan produk,
menyusun proses kerja pembuatan prototipe/ contoh produk, dan menghitung
biaya produksi.
Peserta
didik mampu membuat produk mulai dari menyusun rencana dan jadwal kerja,
menetapkan strategi produksi, menetapkan kriteria standar/spesifikasi produk,
melaksanakan kegiatan produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance).
Peserta
didik mampu; membuat desain kemasan, melaksanakan pengemasan produk, membuat labelling.
Peserta
didik mampu menentukan strategi distribusi dan memberikan layanan terhadap
keluhan pelanggan.
|
Kewirausahaan
|
Pada
akhir fase F, peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan
mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK,
serta menetapkan jenis usaha.
Peserta
didik mampu menyusun proposal usaha (business
plan) yang meliputi perencanaan usaha, biaya produksi, break even point (BEP), dan return on investment (ROI).
Peserta
didik mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar, menentukan
harga produk, dan menentukan media yang digunakan untuk memasarkan produk.
Peserta
didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
menjelaskan konsep HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI.
Pada
akhir fase F, peserta didik mampu
menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
|
Catatan:
Strategi
pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui strategi metode apprenticeship secara bertahap sebagai
berikut.
Tahap 1: peserta didik mengerjakan bagian-bagian
sederhana dari sebuah projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik
dan/atau instruktur dari dunia kerja secara penuh.
Tahap 2: peserta didik mengerjakan bagian-bagian
pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis,
menggunakan berbagai peralatan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dengan intensitas pendampingan dari pendidik dan/atau
instruktur dunia kerja yang mulai berkurang.
Tahap 3: peserta didik mengerjakan bagian-bagian
pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang
memerlukan kreativitas, mengkolaborasikan berbagai kompetensi yang dipelajari
pada mata pelajaran lain, dengan sedikit supervisi dari pendidik dan/atau
instruktur dunia kerja.
Tahap 4: peserta didik melaksanakan
projek dan/atau berbisnis secara mandiri.
|