Minggu, 05 Maret 2023

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI DAN XII (FASE F)

 A.        Rasional

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis. Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur) dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

 

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan secara umum memperkuat 2 (dua) kelompok elemen: (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan usaha dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan produk (barang/jasa). Kedua kelompok elemen tersebut melingkupi:

1.     kegiatan produksi (produk dan layanan jasa), yang dimulai dengan perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, distribusi dan layanan purna jual.

2.     kewirausahaan, meliputi peluang usaha, menyusun rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),  dan laporan keuangan.

 

Strategi utama pembelajaran yang digunakan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha secara produktif dan kreatif adalah:

1.   menetapkan target kompetensi minimal sesuai dengan elemen mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran.

2.   pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses pemecahan masalah dalam kegiatan berwirausaha dan atau melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan.

3.   mengaktualisasikan kompetensi dan mengekspresikan ketertarikan yang kuat (passion) dan visi dalam kegiatan projek dan/atau berwirausaha.

Mata pelajaran PKK melalui materi dan strategi pembelajarannya dirancang agar dapat menguatkan karakter dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam berbagai aspek di antaranya sebagai berikut:

1.   Ketuhanan

Berketuhanan peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui: (1) mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan berwirausaha, dengan memanfaatkan anugerah Nya berupa potensi diri, potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (2) memenuhi standar spesifikasi produk sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati konsumen; (3) menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen sesuai yang disepakati bersama konsumen; (4) melaksanakan kegiatan produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

2.      Mandiri

Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui kegiatan: (1) mempelajari Standar Prosedur Operasional (SPO) proses produksi; (2) penyusunan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) membuat desain produk; (4) penyusunan proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proses produksi; (5) melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan konsumen; (6) melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi produk; (7) mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rancangan, dan (8) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

3.      Bernalar kritis

Bernalar kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) mempelajari SPO kegiatan produksi; (2) penyusunan IK pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) penyusunan desain produk, dan (4) penyusunan proposal dan RAB produksi.

4.      Kreatif

Kreativitas dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) membuat desain produk; (2) penyusunan proposal dan RAB produksi; (3) pelaksanaan kegiatan produksi, terutama dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan produksi, dan (4) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

5.      Gotong royong

Perilaku bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara lain:  (1) membuat desain produk; (2) melaksanakan kegiatan menghasilkan produk/layanan jasa; (3) penyusunan proposal dan RAB produksi; (4) pelaksanaan kegiatan produksi, dan (5) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.

6.      Berkebhinekaan Global

Perilaku berkebhinekaan global dibentuk melalui kegiatan antara lain: (1) kegiatan menyusun desain dan rancangan produk (barang/jasa), memanfaatkan potensi lokal, menggunakan standar proses dan produk internasional, dan (2) melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan mutu berkelanjutan.

 

B.       Tujuan

Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi softskills dan hardskills melalui pengalaman nyata, yaitu:

1.   menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program/konsentrasi keahlian;

2.   membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang pasar baik secara individu maupun kelompok;

3.   membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/ didukung kemampuan softskills dan hardskills yang kuat dan seimbang.

 

C.       Karakteristik

Mata pelajaran PKK memiliki karakteristik antara lain:

1.  dikembangkan berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan pembaharuan/modifikasi (innovative), dan mencipta atau merancang sesuatu yang baru (inventive)  sesuai potensi internal SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;

2.    dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, untuk melakukan kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target yang ditetapkan adalah omzet per semester per peserta didik atau per kelompok peserta didik;

3.  menggunakan pendekatan projek melalui integrasi berbagai kompetensi dan kolaborasi peserta didik pada satu program keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk (barang/jasa) yang akan dihasilkan;

4.  diorganisasikan dalam sistem blok berdasarkan karakteristik projek;

5.  penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet yang ditetapkan.

Elemen-elemen dalam mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Elemen

Deskripsi

Kegiatan Produksi

Meliputi produksi dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa. Di dalamnya meliputi perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, serta distribusi dan layanan purna jual.

Kewirausahaan

Meliputi prediksi peluang usaha, rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.



D.       Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengaktualisasikan kompetensi-kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya dengan menghasilkan produk (barang dan/atau layanan jasa) yang sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu membangun usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian kejuruannya maupun usaha-usaha lainnya yang lebih sesuai dengan perkembangan pasar.

Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan adalah sebagai berikut.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Kegiatan Produksi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyusun rencana produksi meliputi menetapkan jenis dan jumlah produk, menetapkan desain/rancangan produk, menyusun proses kerja pembuatan prototipe/ contoh produk, dan menghitung biaya produksi.

Peserta didik mampu membuat produk mulai dari menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan strategi produksi, menetapkan kriteria standar/spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance).

Peserta didik mampu; membuat desain kemasan, melaksanakan pengemasan produk, membuat labelling.

Peserta didik mampu menentukan strategi distribusi dan memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan.

Kewirausahaan

Pada akhir fase F, peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, serta menetapkan jenis usaha.

Peserta didik mampu menyusun proposal usaha (business plan) yang meliputi perencanaan usaha, biaya produksi, break even point (BEP), dan return on investment (ROI).

Peserta didik mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar, menentukan harga produk, dan menentukan media yang digunakan untuk memasarkan produk.

Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), menjelaskan konsep HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI.

Pada akhir fase F, peserta didik mampu  menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

 

              

 

 

 

 

Catatan:

 

Strategi pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui strategi metode apprenticeship secara bertahap sebagai berikut.

Tahap 1:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian sederhana dari sebuah projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik dan/atau instruktur dari dunia kerja secara penuh.

Tahap 2:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis, menggunakan berbagai peralatan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan intensitas pendampingan dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja yang mulai berkurang.

Tahap 3:  peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang memerlukan kreativitas, mengkolaborasikan berbagai kompetensi yang dipelajari pada mata pelajaran lain, dengan sedikit supervisi dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja.

Tahap 4: peserta didik melaksanakan projek dan/atau berbisnis secara mandiri.

 

Tidak ada komentar: