Kamis, 28 April 2011

Mengapa Dunia Pendidikan Enggan Dengan Linux???

Dunia IT memang tidak pernah surut, setiap detik selalu mengalir bagai air dan berubah-ubah bagai cuaca. Perubahan yang sangat drastis atau sering disebut dengan revolusi membuat mereka yang tidak siap akan perubahan tersebut menjadi kalang kabut, mereka akhirnya berlomba-lomba untuk mengejar dan berusaha untuk meng-upgrade kemampuan diri mereka. Namum di sisi lain ada pula yang acuh tak acuh dengan perubahan yang terjadi. Bisa jadi mereka adalah golongan orang-orang yang tahu akan perubahan, tetapi enggan dan malas untuk berubah menjadi lebih baik, atau golongan yang memang tidak tahu sama sekali kalau sudah terjadi perubahan. Nah… golongan yang terakhir inilah perlu mendapatkan pengarahan dan perhatian agar mereka tahu dan dapat memilih mana yang lebih baik.
Ilustrasi di atas menggambarkan fenomena yang terjadi saat ini di negara kita, di mana telah terjadi perubahan yang begitu fantastis dalam dunia IT terutama di bidang Open Source-nya, akan tetapi masih banyak para pengguna IT masih enggan untuk menggunakannya. Mereka lebih nyaman dengan software bajakannya dari pada menggunakan software-software Open Source dalam lingkungan kerja mereka.

Ada tiga alasan yang mendasar yang dapat dikemukakan:
Alasan pertama: sangat simple, bahwa dengan menggunakan Windows mereka tidak perlu belajar lagi, karena sejak sekolah dulu mereka sudah belajar Windows. Di sisi lain pihak perusahaan atau instansi enggan bermigrasi karena akan menambah beban dengan meng-upgrade-kan lagi karyawannya. Ini tentunya akan menghambat jalannya pekerjaan/produktivitas atau ada tambahan dana untuk hal tersebut. Intinya dengan software bajakan (selama tidak terjaring razia pelanggaran UU-HAKI) mereka tetap enjoy dan aman-aman saja.
Sebetulnya peran dunia pendidikan sangatlah penting dalam membantu penegakan Undang-Undang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), karena di dalam kurikulum pembelajarannya sudah dicantumkan materi tentang HAKI. Tetapi peran instansi pendidikan sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) dan dunia lapangan pekerjaan sebagai penampung output dari dunia pendidikan saat ini masih kurang mendukung.
Lalu mengapa dunia pendidikan enggan bermigrasi ke OpenSource (linux)? Alasan mereka karena khawatir kalau nantinya output yang dihasilkan tidak laku di dunia lapangan kerja, sebab sekarang masih banyak perusahaan atau instansi kerja yang menggunakan OS windows dan aplikasi lain yang tidak open source. Selain itu, para pendidik TI (terutama sekolah Negeri) kurang berani mengambil keputusan untuk migrasi ke Linux dengan alasan takut kalau hal tersebut tidak sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku dari DIKNAS baik pusat maupun Daerah. Padahal semangat mereka untuk migrasi itu ada, namun karena takut menjadi suku terasing akhirnya mereka memilih yang umum saja pake Windows Bajakan. (sumber: angket seminar ” Linux Goes To School” yang diadakan di SMA Ta’miriyah Surabaya pada hari Sabtu, 3 Maret 2007)

Keputusan inilah yang akhirnya menjadikan bumerang bagi kita, sebab titik awal berkembangnya kultur dan teknologi di suatu negara berawal dari dunia pendidikan. Kalau sejak awal sudah dikenalkan dengan produk bajakan (illegal) bagaimana nantinya output yang dihasilkan??…
Alasan yang kedua: ini masuk akal juga, bahwa distro-distro yang bertebaran saat ini (khususnya di Indonesia) belum ada yang memasukkan paket-paket aplikasi pendidikan yang berbasis kurikulum di Indonesia, walaupun sudah ada distro yang berbahasa Indonesia. Distro pendidikan seperti Freeduc, Knoscience, Edubuntu dan yang lainnya, kalaupun ada unsur edukasinya masih dianggap kurang pas. Intinya pendidikan sendiri merasa kurang diperhatikan oleh para pengembang distro di Indonesia. Sebab sekarang yang ramai dibahas dalam dunia IT lebih condong dalam hal unjuk kehebatan dan keunggulan system operasi dan aplikasi, tanpa melihat sesuatu yang fundamental bagi masa depan yaitu dunia pendidikan ditingkat yang paling rendah. Tingkat pendidikan inilah yang seharusnya harus di-support secara penuh, karena di masa inilah mereka mulai mengenal IT.
Alasan yang ketiga: mungkin ada betulnya, sebab mereka para pendidik dan instansi pendidikan belum tahu apa itu linux yang tahu hanya Windows, karena sejak pertama beli komputer sudah terinstal Windows bajakan di dalamnya. Ini banyak terjadi di lingkungan pendidikan yang berada di daerah pelosok, yang jauh dari media informasi terkini (internet) atau berita-berita perkembangan IT. Jangankan menginstal distro, nama distro yang beredar saja mereka tidak kenal.
Apakah linux hanya untuk kaum metropolis atau kota-kota besar saja? Apakah sudah ada yang mencoba para pakar, praktisi atau komunitas IT (Open Source/Linux) yang mencoba untuk sosialisasi ke daerah-daerah tersebut? Misalnya dengan roadshow dan pelatihan (workshop) dengan dukungan aparat tekait?
Dari alasan-alasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa keengganan dunia pendidikan menggunakan Linux sebagai software pendidikan disebabkan kurangnya dukungan penuh dari pelaksana penyelenggara pendidikan, kemudian dari pihak penyedia lapangan kerja sebagai penerima output pendidikan, dan dari para pakar, praktisi, komunitas dan pengembang Open Source itu sendiri. Pihak-pihak inilah yang sebenarnya turut dan ikut berperan serta dalam menciptakan mentalitas, kultur dan kualitas suatu bangsa dalam dunia IT di tanah air ini.
Banyak sebetulnya generasi-generasi yang berkualitas, namun tidak ada support dan dukungan yang memadai sehingga mereka terjebak dalam lingkungan yang sudah terkondisi tanpa kita sadari.
Maraknya pembajakan hak cipta, dan pelanggaran HAKI lainnya, tak lain dan tak bukan karena sejak awal mereka secara sengaja ataupun tidak sudah kita ajari menjadi seorang pembajak sejak usia dini di lingkungan pendidikan yang katanya menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Jadi kita tidak perlu ribut atau saling tuding siapa yang bersalah, tetapi mari kita koreksi, apakah kita sebagai pendidik, pakar, praktisi, komunitas IT, penyedia lapangan kerja atau instansi dan aparat terkait, sudahkah kita turut dan ambil bagian dalam memperhatikan dunia pendidikan kita khususnya di bidang IT yang Open Source??…. Dan bagaimana dengan realita slogan yang dicanangkan pemerintah tentang “Indonesia Go Open Source” bisakah segera terwujud, atau hanya sekedar Lips Service belaka?……..Ingin jadi bangsa yang maju di bidang IT, atau sebagai pengekor?…Tentunya jawaban itu ada pada diri kita masing-masing.

sumber :
http://cangkrukbareng.blogspot.com/2007/03/mengapa-dunia-pendidikan-enggan.html

13 komentar:

sbobet mengatakan...


situs judi online
poker online
agen judi bola
agen judi terpercaya dan terlengkap
judi online

liveskor
livescore
hasil pertandingan
skor pertandingan

bandar judi online
taruhan bola sbobet
agen casino indonesia
judi online
bandar taruhan bola online

sbobet
agen sbobet
agenmaxbet
bandar bola
agen bola
domino online
judibola
live casino

Scr888 Malaysia mengatakan...

Thanks for taking the time to discuss that, I really feel strongly about it and love scr888 slot game download learning more on that topic. If achievable, as you gain competence, would you mind updating your blog with more information It is highly helpful for me.

Scr888 Malaysia mengatakan...

918kiss I would be 918kiss malaysia grateful if you 918kiss malaysia apk continue with the quality 918kiss company malaysia of what we are doing now with your blog ... I really enjoyed scr888 slot game download it
Good writing...keep posting dear friend

OneGold88 mengatakan...

Hello, U write scr888 apk download android 2019 some extraordinarily scr888 apps attractive blogs. I always check back scr888 apk free download here frequently to see if you have updated
Great blog, keeping me from working. All the Best

OneGold88 mengatakan...

Your Post is very 918kiss download 2019 useful, I am truly happy to post my note 918kiss download android on this blog. It helped me with the ocean of awareness so I really 918kiss download ios consider you will do much better in the future.

SCR888 Cafe mengatakan...

Thanks for scr888 download 2019 sharing your thoughts scr888 for iphone with us. they are really scr888 kiss interesting. I would scr888 918kiss like to survey more scr888 malaysia from you.

3win8 mengatakan...

I am really very agree with your qualities it is very helpful for look like home. Thanks so much for info and keep it up.
https://918kiss2020.com/

norma mengatakan...

Dude.. I am not much into reading, but somehow live casino bonus I got to read lots of articles on your blog. Its amazing how interesting it is for me to visit you very often.

Woodman J Parker mengatakan...

Ultra Fast Keto Boost Numerous individuals have utilized injectable GH to improve body organization as it invigorates fat consuming just as slender mass addition,
being utilized by numerous jock competitors and considered doping in donning rivalries.
The utilization of the hormone is allowed in Brazil just in situations
https://purefitketodietplan.com/ultra-fast-keto-boost/

Elena jhones mengatakan...

All-liquid diets are especially dangerous, as there is no chewing, the brain does not receive signals that we eat enough. This can generate a huge hunger, in addition to Go ketogenicsensitizing the digestive tract. This type of diet suggests that you start eating light meals again at first, which can be very difficult considering your hunger levels.
https://goketoganic.com/

Talha Farooq mengatakan...

behind a company website these businesses are competent to pay for customers in the manner of in the works to date guidance approximately specific products or services. Digital promotion companies official site can as a consequence help considering search engine optimization (SEO). This is important as it helps ensure that potential customers are able to locate your company subsequently they conduct a search for definite products or services.

joneysin mengatakan...

Up to twenty percent of the nutritional value of other grains, such as oats, beans, and wheat, may be poor or completely missing. The nutritional value of corn and potatoes is much less than that of rice. Some of the other ingredients that are used as fillers in dry dog ​​food, such as peanut husks, cotton husks, feathers, etc., have absolutely no nutritional value and are only used to hold the pieces of dry dog ​​food together. To make your dog feel whole! These fillers can be harmful to your dog, however there are many unscrupulous manufacturers who use them anywasite web

3dscanning mengatakan...

Now you know how liquidation pallets come to market liquidation pallets and how they work. You also learned some common programs to buy liquidation pallets and some factors to be attentive to about running a business in the liquidation world.